Kepala UPTD Singaparna Herman ( Doc.SR) |
Sejalan dengan perkembangan Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya ( Singaparna) terus menata diri , terus menuju arah "Perbaikan" terutama perbaikan Infrastruktur Jalan , yang sampai berita ini di turunkan , perbaikan demi perbaikan itu jelas di lakukan .
Seperti kita ketahui dana RAPBN Khusus untuk pembangunan penataan Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya itu jelas besar , namun ada sisi " Ke Khawatiran " dari sejumlah intansi terkait . Salah satunya adalah UPTD Terminal Singaparna .
Perkembangan daerah Khusus Ibu Kota Tasikmalaya tidak di barengi dengan sebuah perubahan ( Lebih Cepat) guna menata Lingkup kerja UPTD Terminal Singaparna yang ter-kelolakan Oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya. Seperti pantauan SR di lapangan , belum sama sekali perbaikan( penataan) Terminal Singaparna itu di lakukan , bahkan kejelasan kapan di "Rubah" tata ruang untuk sebuah Terminal Pokok Ibu Kota Tasikmalaya itu belum sama sekali ada pembahasan Resmi ,".. hanya " Rumor" aja terminal ini akan di rubah dan di perbaiki.. !!" Ujar salah seorang Petugas Parkir yang biasa bertugas di Terminal dengan Infrastruktur " Terkumuh" itu.
Kepala Kantor Dishub Kabupaten Tasikmalaya H.Oyeng , ketika di pinta komentarnya tentang hal tersebut menyatakan " Kita kembalikan kepada mekanisme yang ada " Jelasnya dengan komentar " Bijaknya".
Kepala UPTD Terminal Singaparna Suherman mengeluhkan tentang " Telatnya" perhatian Pemkab Tasikmalaya untuk "Penataan" terminal Singaparna tersebut.
" Perlu kita ketahui, untuk membangun Kantor ini pun ( sambil menunjuk keadaan Kantor UPTD Singaparna yang kecil di perkirakan -+2-3m dan kelihatan sumpek itu), ini dari swadaya waktu itu ..!!" Ungkap Herman dengan nada apa adanya.
Keadaan terminal , dan kesemrawutan Kendaraan Bus Antar Kota dan angkutan Lokal ( Pedesaan dan Angkot) jelas tidak tertata sama sekali dan keadaan di dalam terminal itu ( Marka) jalan nya-pun bolong-bolong , apalagi kalau Kota Singaparna di guyur Hujan Deras suasana terminal itu tidak ada bedanya dengan suasana Pasar traditional yang Becek dan genangan air di berbagai sudut terminal , tidak bisa mengalir dan mandek ( Ngeuyeumbeu) .
" Sampai saat ini, kami tidak bisa mengatur untuk penempatan " Sado" , dan Becak ..!!" Lanjut Herman , dan Ia -pun berharap penuh kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk secara cepat dan tepat merubah Tata ruang yang mendukung Lingkup kerjanya agar lebih jelas , bahwa Terminal Singaparna itu adalah sebuah Terminal Percontohan Khususnya di Kabupaten Tasikmalaya.
Salah seorang " Pembantu" UPTD Terminal Singaparna yang tidak mau di sebutkan Namanya sempat berpendapat , lebih lanjut " Kalau kita bandingkan , dengan terminal Tasela ( Tasik Selatan) yang jelas-jelas kurang pendapatannya ( PAD) , saya berpendapat bahwa , Pemkab Tasikmalaya itu telah menghamburkan Dana begitu besar untuk Terminal-Terminal di Wilayah Selatan , dan sampai ambruknya terminal Cikatomas,Cipatujah dan Lain-lainnya terminal tersebut jelas-jelas tidak termanfaatkan untuk penghasilan PAD ( Pendapatan Asli Daerah) di sector Angkutan misalnya karena , saya pernah bertugas di daerah sana..!!" Jelasnya. Salah seorang Tokoh Masyarakat Singapana ikut mengomentari hal tersebut, " Dan kalau-pun Terminal Singaparna ini , mau di permanentkan ini sebuah langkah Kongkrit dan tidak akan terjadi penghamburan anggaran yang sia-sia..,,dan perlu di kethaui oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya , bahwa penataan Terminal Singaparna harus segera di lakukan..!!" Imbuhnya dengan Nada berapi-api.
Segala , tindakan untuk kerangka sebuah kemajuan nyata harus secepatnya di Realisasikan dan di harapkan tindakan " Perbaikan" terminal Singaparna cepat di laksanakan . ( Rizal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar